Ruptur Tendon Achilles

Ruptur Tendon Achilles

Ruptur Tendon Achilles: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Tendon Achilles adalah tendon terbesar dalam tubuh manusia, yang menghubungkan otot betis ke tulang tumit. Tendon ini berperan penting dalam aktivitas seperti berjalan, berlari, dan melompat. Ruptur tendon Achilles terjadi ketika tendon ini robek, yang sering mengakibatkan rasa sakit mendadak dan kelemahan yang signifikan pada kaki yang terkena.

Penyebab

Ruptur tendon Achilles umumnya terjadi selama aktivitas yang melibatkan gerakan mendadak, seperti:

  • Olahraga yang membutuhkan berhenti dan mulai secara cepat, seperti basket, sepak bola, atau tenis.
  • Overstretching (peregangan berlebihan) atau overload (tekanan berlebihan) pada tendon, terutama saat melompat atau berputar.
  • Riwayat tendonitis (peradangan tendon) yang melemahkan struktur tendon.
  • Penuaan, di mana tendon mengalami keausan (biasanya terjadi pada orang di atas 30 tahun).

Faktor risiko termasuk:

  • Usia: Sebagian besar ruptur tendon Achilles terjadi pada usia 30-50 tahun.
  • Jenis Kelamin: Pria lebih sering mengalami cedera ini dibandingkan wanita.
  • Aktivitas Fisik: Partisipasi dalam olahraga dengan dampak tinggi meningkatkan risiko.
  • Obat-obatan: Beberapa antibiotik atau penggunaan steroid dapat melemahkan tendon.
  • Cedera Sebelumnya: Masalah tendon Achilles sebelumnya dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya ruptur.

Gejala

Gejala umum dari ruptur tendon Achilles meliputi:

  1. Rasa sakit mendadak: Biasanya digambarkan sebagai rasa sakit tajam atau sensasi “pop” di belakang pergelangan kaki.
  2. Kesulitan berjalan: Sulit atau tidak bisa menahan berat badan di kaki yang terkena.
  3. Pembengkakan: Pembengkakan yang terlihat di sekitar tumit atau betis.
  4. Mobilitas terbatas: Kesulitan menggerakkan kaki atau mendorong tanah saat berjalan.
  5. Celah yang terlihat: Dalam kasus yang parah, celah dapat dirasakan atau terlihat di atas tumit, di mana tendon robek.

Diagnosis

Dokter biasanya dapat mendiagnosis ruptur tendon Achilles melalui pemeriksaan fisik, dengan mencari tanda-tanda seperti ketidakmampuan untuk mengarahkan kaki ke bawah atau adanya celah yang teraba pada tendon. Tes pencitraan seperti MRI atau ultrasonografi dapat digunakan untuk mengonfirmasi tingkat keparahan ruptur.

Pilihan Pengobatan

Pilihan pengobatan untuk ruptur tendon Achilles dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan cedera, usia, dan tingkat aktivitas pasien.

  1. Pengobatan Non-Bedah:

    • Istirahat dan imobilisasi: Kaki mungkin ditempatkan dalam gips, sepatu bot jalan, atau penyangga untuk memungkinkan tendon sembuh secara alami.
    • Fisioterapi: Setelah penyembuhan dimulai, latihan diresepkan untuk memulihkan kekuatan dan fleksibilitas.
    • Keuntungan: Metode non-bedah mengurangi risiko komplikasi, seperti infeksi, tetapi risiko ruptur ulang bisa lebih tinggi.
  2. Pengobatan Bedah:

    • Operasi melibatkan menjahit kembali ujung tendon yang robek.
    • Pasca operasi, pasien akan memakai gips atau sepatu bot, diikuti dengan fisioterapi untuk rehabilitasi.
    • Keuntungan: Operasi sering menghasilkan penyembuhan tendon yang lebih kuat dan risiko ruptur ulang yang lebih rendah, terutama bagi individu yang aktif.

Rehabilitasi

Rehabilitasi merupakan bagian penting dari proses pemulihan, baik dengan maupun tanpa operasi. Rehabilitasi biasanya mencakup:

  • Latihan Peregangan dan Penguatan: Secara bertahap meningkatkan fleksibilitas dan kekuatan tendon.
  • Latihan Keseimbangan dan Koordinasi: Memulihkan kemampuan untuk melakukan gerakan kompleks tanpa cedera ulang.
  • Kembali ke Aktivitas Secara Bertahap: Disarankan untuk kembali ke olahraga atau aktivitas fisik berat secara bertahap guna mencegah cedera ulang.

Pencegahan

Meskipun ruptur tendon Achilles tidak selalu dapat dihindari, ada beberapa cara untuk mengurangi risikonya:

  • Peregangan: Peregangan otot betis secara teratur dapat meningkatkan fleksibilitas tendon.
  • Latihan Penguatan: Membangun kekuatan otot betis membantu melindungi tendon dari tekanan berlebihan.
  • Sepatu yang Tepat: Memakai sepatu yang memberikan dukungan yang baik dapat mengurangi ketegangan pada tendon Achilles.
  • Pemanasan Bertahap: Selalu lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik, terutama olahraga dengan dampak tinggi.

Kesimpulan

Ruptur tendon Achilles adalah cedera serius yang dapat sangat memengaruhi mobilitas dan kualitas hidup seseorang. Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat, baik secara bedah maupun non-bedah, sangat penting untuk pemulihan total. Individu yang terlibat dalam aktivitas berisiko tinggi harus mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan tendon mereka.

Untuk bantuan penelitian terkait Ruptur Tendon Achilles dapat menghubungi team IDN Assistant.

Kami juga melayani jasa skripsi, jasa tesis, jasa disertasi, jasa jurnal, penerbitan jurnal, jasa olah data, jasa konsultasi, jasa seminar dan pelatihan penelitian serta kebutuhan penelitian lain.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

×

 

Hello!

Hubungi admin untuk mengajukan pertanyaan, jadwal konsultasi atau pemesanan melalui chat..

× Ada yang bisa dibantu?